Akses Warga Peduli AIDS (WPA) terhadap dana desa di Desa Pokoh Kidul

Pentingnya peranan aktif WPA sebagai kader desa di Desa Pokoh Kidul

Salah satu sasaran Program penanggulangan HIV yang dilakukan Yayasan Kusuma Buana (YKB) adalah pekerja konstruksi di Hazama Ando Wika Joint Operation (Hawjo) di Wonogiri, Jawa Tengah. Kegiatan yang dilakukan salah satunya yaitu pembentukan Warga Peduli AIDS (WPA).  Desa Pokoh Kidul membentuk WPA sejak tahun 2018. WPA ini beranggotakan 20 orang yang terdiri dari para tokoh desa, kader desa dan perwakilan aparat desa.

Salah satu kader atau anggota WPA yang cukup aktif menyampaikan informasi HIV di Masyarakat yaitu Ibu Susyaningsih. Anggota WPA yang lahir pada 1 Januari 1963 dan memiliki 2 orang anak ini juga menjadi kader PKK, TPK. Selama menjadi anggota WPA, ibu Susi sudah mengikuti pelatihan HIV yang dilakukan oleh tim YKB yang mendapat support dana dari Hazama ando Wika Jo. Hazama Ando Wika adalah perusahaan kontruksi yang sedang menjalankan proyek perbaikan Waduk Gajah Mungkur di kabupaten Wonogiri. Program yang dilakukan oleh Hawjo Bersama pelaksana programnya YKB.

Ibu Susi pada acara Penyuluhan HIV/AIDS dalam rangka Hari AIDS Sedunia di Desa Pokoh Kidul

 

“Kegiatan pelatihan ini bisa dirasakan manfaatnya secara pribadi, apa itu HIV, saya juga bisa menyampaikan ke masyarakat yang mana masih awam HIV- AIDS”.

 

Dalam perjalanan pelaksanaan program, YKB mendorong keberlanjutan program. Harapannya program HIV ini bisa berjalan dengan pendanaan mandiri. Dengan berbagai usaha dan keuletan tim WPA, akhirnya pada tahun 2019 s/d 2024 WPA mendapatkan anggaran dana sebesar 27 jutaan. Tahun 2023 12 juta krn kami keliling ke masing-masing dusun. Tahun 2024 sebesar 4,7 juta. Proses pangajuan dana ini diajukan melalui musrembang desa. Latar belakang upaya pengaksesan dana HIV ini adalah untuk menyebarkan informasi HIV di masyarakat sebagai upaya preventif dan promotive. Dana yang diberikan oleh Hawjo hanya menjadi leading dalam pelaksanaan program HIV di masyarakat.

Kegiatan WPA Desa Poko Kidul di masyarakat

“Kami berharap bisa mengusulkan anggaran dana desa lewat musrembangdes. Agar WPA bisa aktif berkegiatan dan melaksanakan sosialisasi karena bagaimanapun sosialisasi ke masyarakat membutukan dana. Kalau desa mendukung dengan adanya anggaran dana untuk penyuluhan HIV, saya yakin WPA lain bisa seperti WPA Pokoh Kidul”.

Hambatan dalam Program HIV di masyarakat yang dilakukan oleh WPA, yaitu minimnya kaderisasi pada anggota yang muda. Sehingga perlu menanamkan motivasi para generasi muda untuk terlibat aktif dalam kegiatan ini.(YM)

Publikasi Lainnya

dr. Adhi Sebagai Narasumber Capacity Building Kesehatan Mental remaja bagi Staf YKB
Tingkatkan Kapasitas Staf soal Kesehatan Mental Remaja
Cover Profile Yayasan Kusuma Buana
Profil Yayasan Kusuma Buana
Feature Image Post(28)
Pelatihan Peer Leader Educator (PLE) Program HIV di HCML (Husky - CNOOC Madura Limited)