Amelia Ramadhani merupakan sosok yang dinobatkan sebagai Agent of Changes 2022, adalah tokoh perempuan dari kelompok komunitas Punk. Nama lengkapnya Amelia Ramadhani lebih akrab dipanggil Amel. Remaja berusia 18 tahun ini adalah seorang Ladies Punkers dan merupakan salah satu dari Pendidik Sebaya Komunitas. Amel bergabung dengan komunitas Punk sejak tahun 2020 dikarenakan menemukan arti persaudaraan dimana Gender tidak menjadi sebuah kendala dalam mengikuti sebuah komunitas. Semenjak berada di Komunitas Punk, Amel sudah melakukan kegiatan Ladies Start Working. Kegiatan ini adalah acara musik yang bertujuan untuk menggalakan Emansipasi wanita. Sejak tahun ini 2022 Amel ikut terlibat aktif dalam program kespro sebagai perpanjangan pendidik sebaya kelompok remaja komunitas yang aktif menjangkau teman komunitasnya untuk meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi di komunitas Punk.
Amel merupakan kader perpanjangan YL yang bergerak di komunitas PUNK. Walaupun belum mendapat pelatihan menjadi CL, Amel memiliki pengetahuan yang cukup baik mengenai Kesehatan Reproduksi, Gender, HIV/AIDS dan IMS. Selain itu, Amel tergerak ikut menjadi YL dikarenakan di Bongas perilaku remajanya masih berisiko dan belum memiliki rasa peduli terhadap Kesehatan Reproduksi sehingga sangat beresiko tertular HIV/AIDS maupun IMS. Setelah direkrut menjadi perpanjangan YL dia berkeinginan bisa merubah perilaku teman temannya yang berisiko dan sangat peduli terhadap kesehatan reproduksi, sehingga dia mampu mengurangi perilaku teman temannya yang berisiko dan mulai lebih menjaga kesehatan reproduksi baik untuk dirinya juga untuk teman temannya. Setelah menjadi YL Amel juga ikut aktif dalam berkegiatan program peningkatan kesehatan reproduksi seperti Peringatan Hari AIDS Sedunia Kecamatan Bongas dan juga menjalankan peran dan fungsinya sebagai YL di Komunitas nya yaitu Ladies Punk.
Seiring dengan waktu dalam menjalankan perannya sebagai Pendidik Sebaya Komunitas, kepedulian Amel terhadap Kesehatan Reproduksi semakin meningkat dan ingin memberikan informasi kepada teman-teman di komunitas Ladies Punk. Bukan hanya untuk dirinya sendiri, dia juga mengajak teman-teman satu komunitasnya bahkan Punkers yang dari daerah lain untuk mulai peduli terhadap kesehatan reproduksi dengan mengajak mereka mengikuti penyuluhan-penyuluhan dan Mobile VCT yang selama ini dilaksanakan oleh Yayasan Kusuma Bongas. Amel juga secara aktif mengkampanyekan pencegahan HIV/AIDS dan IMS di komunitas punk. Selain meningkatkan kesadaran kesehatan reproduksi/seksual teman teman komunitasnya, Amel juga aktif mensosialisasikan akses layanan kesehatan reproduksi remaja bagi kalangan remaja komunitas Punk. Ini di buktikan Amel mampu mendorong kawan kawannya dengan antusias memeriksakan diri untuk mengetahui status HIV pada saat dilaksanakan layanan mobile VCT yang disediakan oleh Yayayasan Kusuma Bongas bekerja sama dengan Puskesmas.
Semenjak mengenal program kesehatan reproduksi yang diselenggarakan Yayasan Kusuma Bongas, kini Amel dan kawan kawannya mulai aktif bekerja sama dengan stakeholder Kecamatan Bongas seperti Puskesmas dan juga Instansi Pemerintahan. Setiap kali ada teman – teman dari komunitas Ladies Punk yang membutuhkan akses layanan / pengobatan, Amel sebagai Agent’s of Change komunitasnya mampu mengidentifikasi dan merujuk ke Yayasan Kusuma Bongas dan Bekerjasama dengan UPTD Puskesmas Bongas untuk mengkonsultasikan keluhan yang dirasakan terkait kesehatan reproduksinya. Penjangkauan telah dilakukan Amel dan YL lainnya terhadap komunitas PUNK, dengan didampingi tim dari Yayasan kusuma bongas, mereka mampu mengajak dan merujuk teman teman remaja komunitasnya yaitu Ladies Punk ke puskesmas bongas untuk mendapatkan layanan kesehatan reproduksi ramah remaja.
Harapan Amel untuk masyarakat jangan ada diskriminiasi dan stigma terhadap Komunitas Ladies Punk Karena pada dasarnya kita punya hak dan kewajiban yang sama dengan masyarakat lainnya dengan tanpa adanya diskriminasi. Dan Kemudian harapan saya untuk program kespro ini yaitu untuk akses rujukan layanan agar lebih private atau terjamin kerahasiaanya sehingga tidak menimbulkan stigma masyarakat terhadap Komunitas Ladies Punk.