Mentoring Remaja Putri Raih Cita-cita

Peer Educator Dari Tingkat SMA Sederajat Melakukaan Kegiatan Mentoring Terhadap Remaja Putri SD
Peer Educator Dari Tingkat SMA Sederajat Melakukaan Kegiatan Mentoring Terhadap Remaja Putri SD

Peran Mentor Dalam Motivasi Meraih Cita Cita (Observasi Kegiatan Mentoring Girl Fund : Cahaya Ningrum) – Sebagai upaya dalam  mendorong para remaja putri usia 10 – 14 tahun untuk melanjutkan pendidikan dan meraih cita cita, telah dilakukan kegiatan mentoring motivasi. Kegiatan ini juga untuk meningkatkan kepercayaan diri remaja putri dalam  menyampaikan pendapat dan gagasannya di lingkungan mereka. Melalui kegiatan mentorship, remaja putri mendapatkan pendampingan langsung dari mentor seniornya yang telah melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi. Para mentor usia 15-19 tahun ini merupakan Peer Educator pada program ARH di SMP dan SMA sedangkan mentor usia 20-24 tahun, senior yang telah melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi atau alumni PE yang telah bekerja. Para mentor ini berpartisipasi dalam memberikan informasi tentang proses pendidikan yang ditempuhnya dan memotivasi para remaja putri ini dalam memacu semangat untuk menggapai impian masa depan.

Kegiatan mentoring bagi para remaja putri ini dilaksanakan di 4 sekolah Kecamatan Bongas. Para mentor melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan motivasi para remaja putri dalam melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi. Dari pendampingan mentor ini, remaja putri dapat mengenal kehidupan seniornya di sekolah mengenai proses belajar maupun kegiatan pendukungnya. Selama sesi mentoring remaja putri diperkenalkan tentang situasi sekolah yang baru dikenal oleh para remaja putri serta kegiatan ekstrakurikuler yang ada di tingkat SMP dan SMA seperti Pramuka, Paskibraka, PMR, Marching Band, PKS, Kesenian dan Tata Boga, Olahraga (Volly, Futsal, Sepak Bola, Pencak Silat, dan sebagainya).

Para mentor usia 19-24 tahun yang merupakan alumni PE juga  memberikan gambaran tentang kehidupan sebagai mahasiswa di perguruan tinggi, sharing mengenai profesi yang ada, serta pengalaman mentor mencari pekerjaan yang aman dan tips mengelola keuangan. Sharing dari mentor ini telah memberikan gambaran kepada remaja putri tentang kehidupan sekolah yang akan mereka jalani setelah lulus sekolah dasar, dan memotivasi remaja putri untuk dapat memilih dan merencanakan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan keinginan mereka. Selain itu para remaja putri juga didorong untuk berani menyampaikannya cita citanya pada orang tua.

Alumni PE melakukan Mentoring Dan Kampanye Kespro Terhadap Remaja tingkat SD
Alumni PE melakukan Mentoring Dan Kampanye Kespro Terhadap Remaja tingkat SD

Sebagai contoh kegiatan mentoring,  telah dilakukan obsevasi kegiatan yang dilaksanakan di SD Bongas oleh salah satu mentor dari PE. Cahaya Ningrum (17 tahun) merupakan PE dari SMKN 1 Bongas jurusan TBSM (Tehnik dan Bisnis sepeda motor) telah aktif melakukan pendampingan mentoring kepada siswi siswi di 4 sekolah program GF. Untuk memotivasi remaja putri agar tetap semangat meneruskan pendidikannya, Cahaya Ningrum bersama sama tim YKB biasanya melakukan sesi diskusi dengan menyampaikan pengalamannya belajar di SMKN1 yang merupakan sekolah kejuruan serta kegiatan sekolah yang diikutinya, extra kurikuler, aktifitas organisasi dan peran PE dalam program kespro di sekolah. Para remaja putri antusias dan aktif selama sesi mentoring. Salah satu remaja putri dari SDN Bongas menyampaikan kegiatan pendampingan ini sangat menarik baginya:
mentor.

“…Saya menjadi semangat setelah mendapatkan mentoring dari kak Ningrum. Ternyata perempuan itu bisa menjadi apa saja yang diinginkan. Saya ingin mengikuti kak Ningrum sekolah di SMKN 1 jurusan TBSM (Tehnik dan Bisnis sepeda motor). Saya sangat suka dengan perbengkelan sepeda motor dan ingin sekolah di sana..dulu saya pikir itu hanya untuk laki-laki…perempuan nggak bisa belajar tentang tehnik sepeda motor, ternyata sekarang sudah ada buktinya perempuan bisa sekolah perbengkelan” (Windi 12 tahun, SDN 2 Bongas).

Mentor Cahaya Ningrum juga berbagi pengalaman tentang cita-cita yang diimpikan di masa depan serta hal-hal yang perlu dipersiapkan sejak sekolah dasar. Kegiatan mentoring ini juga telah meningkatkan rasa percaya diri remaja putri dalam mengungkapkan pendapat atau berbicara didepan umum atau kepada orang tua. Melalui berbagai permainan, para remaja putri diajak berlatih untuk percaya diri dalam menyampaikan cita cita dan menyampaikan pendapatnya. Dengan diawali oleh mentor yang berbagi pengalaman tentang dirinya sendiri, para remaja putri mulai berani untuk berbagi cerita tentang cita-cita yang diinginkan serta alasan memilih cita-cita tersebut. Berikut pernyataan remaja putri dari SDN Kertajaya:

“…Kegiatan mentoring selalu saya tunggu-tunggu ….Saya senang sekali bisa mendapatkan informasi dari kakak mentor…Nggak membosankan karena kita diskusi sambil bermain “permainan ular tangga”. Di permainan ini siapa yang dapat “kartu aksi” harus menyampaikan pendapat dan menceritakan cita cita kita..tadinya malu dan takut…sekarang saya lebih percaya diri bercerita di depan orang banyak…” (Ratu Anten 13 tahun, SDN 1 Kertajaya).

Tidak hanya kegiatan motivasi cita-cita, kegiatan mentoring juga diisi dengan kampanye kesehatan reproduksi bagi remaja putri. Para mentor berbagi pengalamannya yang berkaitan dengan informasi seputar kesehatan reproduksi berdasarkan pengalaman mereka. Selain menggunakan metode sharing dan diskusi, kegiatan mentoring juga menggunakan metode permainan ular tangga atau dongeng menggunakan boneka tangan yang membuat sesi mentoring menjadi sesi yang ditunggu oleh para remaja putri.

Publikasi Lainnya

WhatsApp Image 2024-10-07 at 10.20
Dukungan Kemanusiaan YKB untuk Penanggulangan Bencana Gempa di Cianjur
Photovoices-Remaja-Bersuara-Lewat-Foto-Feature-Image
Photovoices: Remaja Bersuara Lewat Foto
Feature Image Post(20)
Pencegahan Stunting di Tempat Kerja