Human immunodeficiency virus (HIV)/ Acquired immuno deficiencysyndrome (AIDS) terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut laporan resmi dari Kementerian Kesehatan Indonesia sampai dengan tahun 2021 sebanyak 427.201 (78,7%) orang dengan HIV/AIDS di Indonesia.
Persentase kumulatif HIV/AIDS tertinggi ada pada kelompok usia produktif. Salah satu sektor yang berisiko terinfeksi HIV adalah pekerja di sektor konstruksi yang merupakan High Risk Man yaitu laki-laki (man) mempunyai uang (money), mobilitas tinggi dan jauh dari keluarga serta berada di lingkungan kerja macho.
Pembangunan Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri menjadi salah satu sektor konstruksi yang memasukkan program penanggulangan HIV/AIDS ke dalam rencana proyek dan melibatkan Yayasan Kusuma Buana (YKB) dalam penanggulangan HIV/AIDS. Dibawah HAZAMA ANDO WIKA JOINT OPERATION (HAWJO) Yayasan Kusuma Buana mempunyai peran memberikan edukasi terkait HIV/AIDS kepada pekerja, staf dan semua yang terlibat dalam proyek agar tidak terjadi penularan HIV/AIDS dari pekerja proyek kepada masyarakat sekitar.
“Perantau alias kaum boro masih mendominasi temuan kasus kumulatif HIV di Wonogiri” Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, Satyawati Prawirohardjo.”
Kegiatan Penanggulangan HIV/AIDS yang dilakukan Yayasan Kusuma Buana juga melibatkan Dinas Kesehatan dan KPA Wonogiri, dua desa sekitar konstruksi yaitu Desa Pokoh Kidul dan Desa Pondok Sari agar kegiatan penanggulangan HIV/AIDS di Waduk Gajah Mungkur dapat berjalan efektif dan berjalan bersinergi dengan dinas dan sektor terkait.
Kegiatan penanggulangan HIV/AIDS di sektor konstruksi oleh Projek Officer YKB termasuk memberikan informasi HIV/AIDS, pencegahan HIV/AIDS dengan melakukan pemasangan spanduk, poster dan pembagian leaflet bagi pekerja, pemberian informasi tentang kondom, pembentukan peer educator, Pelatihan peningkatan kapasitas bagi Warga Peduli AIDS (WPA), mobile VCT (Voluntery counselling Test) dan kegiatan donor darah setiap 3 bulan.
Yayasan Kusuma Buana melakukan Pelatihan Peningkatan kapasitas kepada Warga Peduli AIDS (WPA) desa Pokoh Kidul dan Desa Pondok Sari. Selain peningkatan kapasitas dalam bentuk pemberian informasi tentang HIV/AIDS, YKB juga melakukan pendampingan kepada Warga Peduli AIDS (WPA) untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatan dengan mandiri dan keberlanjutan. Saat ini kedua desa tersebut telah mampu mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat dan WPA sudah dapat mengakses dana APBDES.
Harapan dari kegiatan penanggulangan HIV/AIDS di sektor konstruksi adalah adanya perubahan perilaku dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang masih melakukan prilaku berisiko menjadi prilaku yang tidak berisiko, sehingga penanggulangan HIV/AIDS di sektor konstruksi khususnya waduk gajah mungkur dapat berjalan efektif dan efisien.