Kemitraan dalam bidang kesehatan telah menetapkan kegiatan peningkatan kesehatan perempuan pekerja sebagai salah satu upaya percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals/MDGs) yang disebut dengan Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP). Sejalan dengan upaya tersebut, Merck Sharp and Dohme (MSD) bekerja sama dengan Project HOPE Indonesia (PHI)dan Yayasan Kusuma Buana (YKB) mengimplementasikan program “MSD for Mothers” di Indonesia.
Memang, menurut hasil Riskesdas 2013, sebagian besar perempuan Indonesia di kelas menengah bawah terus menghadapi risiko kehamilan yang terkait dengan kematian, walaupun akses seperti tenaga kesehatan profesional masih terbilang baik karena sudah ditangani oleh pemerintah (sebesar 87,1%). Jadi, GP2SP merupakan salah satu upaya pemerintah mencapai MDGs kelima yaitu mengurangi angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 jiwa pada 2015.
Bertema “Peningkatan Kesehatan Perempuan di Tempat Kerja”, program “MSD for Mothers” yang akan diselenggarakan 3 tahun ini, menargetkan 10.000 pekerja perempuan di pabrik-pabrik yang berlokasi di Subang dan Bekasi. Program ini telah dimulai sejak 2013 dan telah menyelesaikan survei dasar mengenai perilaku kesehatan pekerja perempuan, akses ke layanan kesehatan, dan ketersediaan infrastruktur kesehatan di empat pabrik yang telah berpartisipasi untuk mengembangkan strategi dan rencana aksi.
Kami memiliki kepedulian yang sama dengan pemerintah bahwa tantangan kematian ibu perlu ditangani secepatnya sebab produktivitas Indonesia adalah taruhannya. Program ‘MSD for Mothers’ ini merupakan bagian integral dari komitmen global MSD untuk kesehatan perempuan, karena kami sangat serius dengan misi kami untuk menyelamatkan dan meningkatkan kualitas hidup. Kami berkomitmen atas terciptanya sebuah dunia tanpa harus ada perempuan yang meninggal karena komplikasi kehamilan atau persalinan,” ucap Chris Tan, President and Managing Director MSD Indonesia.
Tujuan dari program “MSD for Mothers” di Indonesia ini adalah untuk menangani masalah kesehatan yang mempengaruhi angka kesakitan dan angka kematian ibu pekerja pabrik di Indonesia. Program ini juga bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam mencapai akses universal atas kesehatan reproduksi yang diharapkan dapat menunjukkan pentingnya kerja sama publik dan swasta dalam menghadapi permasalahan nasional, dalam menurunkan angka kematian ibu di antara para perempuan pekerja Indonesia.
Indonesia memiliki berbagai industri dan bisnis di mana mayoritas pekerjanya adalah perempuan, dan mereka memberikan kontribusi untuk mempercepat perekonomian Indonesia. Bahkan, perempuan pekerja adalah target grup yang terus bertumbuh hingga mencapai 43 juta. Kemudian, dr. Muchtaruddin Mansyur, SpOk, PhD, Direktur Bina Kesehatan Kerja & Olahraga, menambahkan bahwa ada hubungan timbal balik antara kesehatan kerja dengan produktivitas, pemahaman resiko pekerjaan/lingkungan kerja dengan kesehatan perempuan.
“Angka kematian ibu dan kesakitan ibu masih tinggi, sehingga segala upaya untuk meningkatkan kesehatan perempuan, termasuk di tempat kerja patut menjadi perhatian. Kami berharap ‘MSD for Mothers’ ini dapat ditetapkan sebagai contoh dari GP2SP untuk menyediakan kesehatan yang lebih baik bagi perempuan di tempat kerjanya yang membawa keuntungan ekonomi dari meningkatnya produktivitas pekerja,” tutur Muchtar.
Sementara, Dr. Nasaruddin Sheldon, MD, Country Director PHI, menerangkan bahwa salah satu masalah kesehatan pekerja perempuan di Indonesia adalah anemia. Hasil survei dasar yang dilakukan PHI dan YKB menunjukkan bahwa 40% responden pekerja mengalami anemia dan 21% mempunyai kadar Hb sedikit di atas batas normal yang berisiko menjadi anemia. Kondisi ini dapat berpengaruh negatif pada fungsi tubuh dan menurunkan produktivitas pekerja.
“Menurut pedoman GP2SP yang diterbitkan Kementerian Kesehatan, bahwa akibat anemia, pekerja akan mengalami kehilangan 6,5 jam kerja perminggu dan penurunan produktivitas sebanyak 10%. Jadi, salah satu komponen ‘MSD for Mothers’ adalah pencegahan dan pengobatan anemia, sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas dan keuntungan perusahaan,” paparnya.
Sebagai informasi, “MSD for Mothers” adalah sebuah inisiatif selama 10 tahun, dimulai pada 2011, dan bernilai US$500 juta dolar yang bertujuan untuk menciptakan sebuah dunia tanpa harus ada perempuan yang meninggal karena komplikasi kehamilan dan persalinan. Program ini juga fokus pada akses perawatan berkualitas, inovasi produk, dan kesadaran serta advokasi. Selain itu, “MSD for Mothers” juga memberikan 22 bantuan dalam rangka meningkatkan kesehatan ibu di 18 negara di dunia sebagai bagian dari “MSD for Mothers Global Giving Program”. (EVA)
Sumber: swa.co.id